Rabu, 01 April 2020

Mau cerdas dalam berkomunikasi? Belajar ini!



Komunikasi Persuasif



chapter 1

Definisi secara umum, komunikasi adalah menyampaikan pesan dari komunikator kepada komunikan melalui media, saluran, dan menerima umpan balik atau feed back, lebih lengkap lagi apabila komunikasi tersebut menimbulkan efek komunikasi. Komunikasi sangat penting di dalam kehidupan kita. Karena komunikasi faktor utama untuk kita berinteraksi dengan diri sendiri (Intrapersonal) maupun orang lain (Interpersonal), kelompok, organisasi, dan massa. Tanpa komunikasi tidak akan tercipta bahasa, norma, kebudayaan, sistem, bahkan peradaban manusia. komunikasi dibedakan menjadi dua, komunikasi verbal (dengan kata-kata) dan komunikasi non verbal (selain kata-kata) seperti simbol, ekspresi, warna, gesture, dan yang lain-lain.
            komunikasi mempunyai nilai yang tinggi didalamnya dan mempunyai nilai jual. Contohnya, ketika ada dua orang yang sedang menjualkan suatu produk kecantikan dengan barang yang sama, harga yang sama, kualitas yang sama, tetapi penjualan produk diantara keduanya berbeda. Si A mampu menjual 50 produk kecantikan perhari, sedangkan si B hanya dapat menjual 20 produk perhari. Perbedaan itu diperoleh dari cara mereka menawarkan produk tersebut kepada konsumen. Si A cerdas dalam menawarkan produk kecantikan karena ia mampu berkomunikasi dengan baik melalui teknik yang baik. Sedangkan si B menawarkan produk kecantikan dengan komunikasi yang baik, tetapi ia tidak melakukan teknik dalam berkomunikasi. Lalu, teknik apa yang digunakan si A dalam Berkomunikasi ?

Bukan hanya contoh dari si A saja, pernahkah kalian berusaha merayu atau membujuk sesorang untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan dari orang tersebut? Apakah kalian berhasil merayunya? Atau gagal? Tentu kita menginginkan keberhasilan dari apa yang kita harapkan, itu tergantung bagaimana cara kita mengkomunikasikannya.
Ini yang akan saya bahas tentang komunikasi yang digunakan si A dan harapan kita apabila merayu sesorang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Komunikasi yang digunakan adalah komunikasi persuasif. Apa itu komunikasi persuasif?
Secara sederhana, persuasif dapat diartikan sebagai seni mengubah orang untuk beradaptasi dalam keinginan dan harapan penyampaian pesan. Dengan prinsip persuasif pada dasarnya komunikasi persuasif merupakan proses olah pesan untuk mengubah perilaku orang lain tanpa agresi yang bertujuan mengubah sikap, perilaku, dan keyakinan orang lain dengan cara elegan (halus yang tepat sasaran dan efektif).
Kembali lagi pada contoh di atas, si A menggunakan komunikasi yang baik, bagaimana Ia mampu memberikan informasi kepada konsumen dengan teknik yang baik berupa komunikasi persuasif. Si A memberikan informasi terkait keunggulan produk, kualitas produk, harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas produk, memahami konsumen yang Ia hadapi. dan memotivasi konsumen sesuai keluhan wajah konsumen tersebut. Secara tidak langsung, si A menggunakan teknik merayu konsumen dengan cara halus (memotivasi konsumen) agar membeli produknya. Saat Ia melakukan komunikasi persuasif dan konsumen memutuskan untuk membeli produk si A, maka si A dikatakan berhasil melakukan komunikasi persuasif, karena mampu mengubah perilaku atau sikap sesuai keinginan kita. Dalam praktik persuasif, perubahan sikap manusia adalah sasaran utama yang berarti kecenderungan seseorang dalam merespons suatu rangsangan (stimulus). Rangsangan berupa stimuli indriawi kemudian menyebar ke dalam komponen sikap.

Teknik persuasif atau upaya persuader agar persuadee bersedia menerima suatu informasi yang kita berikan bisa melalui Frame of reference komunikasi, yaitu bagaimana kita mampu berpikir dalam kerangka acuan untuk memperlihatkan suatu kondisi. Pelaku persuasif harus mengetahui kapan menggunakan teknik dan kemampuan tertentu untuk waktu, kondisi, dan situasi tertentu. Jika  seseorang merupakan persuader professional, Ia akan berupaya membangun kredibilitas. Ia harus tau kapan waktunya berempati, berargumen, dan harus tau apa saja yang bisa Ia berikan informasi kepadan konsumen yang menjadi sasarannya. Kondisi fisik dan mental komunikan juga mempengaruhi, ini  mengacu pada pemahaman kita sebagai persuader terhadap persuadee (komunikan). Penyebab kegagalan komunikasi persuasif biasanya bukan pada cara, tetapi karena availability dan relevance sikap terkait situasi dan kondisi saa itu. Tugas pokok persuader adalah menciptakan kondisi sedemikian rupa dan relevan dengan cara memahami konsep berpikir persuadee. Seperti memahami konsumen melalui tingkat usia, dari kalangan menengan ke atas, informasi yang diberikan harus sistematik, lagis, rill melalui data, dan sebagainya. Tetapi apabila konsumen menengah kebawah, kita bisa memberikan keunggulan produk, kualitas produk, perbandingan produk dengan yang lain, dan sebagaianya. Memahami lingkungan pada saat terjadinya komunikasi juga hal penting dalam mencapai tujuan komunikasi. Memahami lingkungan sekitar untuk menjauhi atau menghindari adanya noise atau gangguan saat melakukan komunikasi. Dan yang terakhir kita bisa memfokuskan sasaran tentang tanggapan yang Ia berikan secara langsung . apabila upaya yang dilakukan berjalan dengan lancar sesuai kebutuhan persuadee, maka proses persuasi berjalan dengan efektif.


sumber :
Hendri, Ezi. 2011. Komunikasi Persuasif Pendekatan dan Strategi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Fakta Mengejutkan tentang Patrick Star

Apakah kalian pencinta kartun SpongeBob? Tentu kalian sudah bisa membayangkan jika kartun spongebob bukan hanya tentang si kuning, tapi juga...