Komunikasi
Persuasif
Definisi
secara umum, komunikasi adalah menyampaikan pesan dari komunikator kepada
komunikan melalui media, saluran, dan menerima umpan balik atau feed back, lebih
lengkap lagi apabila komunikasi tersebut menimbulkan efek komunikasi. Komunikasi
sangat penting di dalam kehidupan kita. Karena komunikasi faktor utama untuk
kita berinteraksi dengan diri sendiri (Intrapersonal)
maupun orang lain (Interpersonal),
kelompok, organisasi, dan massa. Tanpa komunikasi tidak akan tercipta bahasa,
norma, kebudayaan, sistem, bahkan peradaban manusia. komunikasi dibedakan
menjadi dua, komunikasi verbal (dengan kata-kata) dan komunikasi non verbal
(selain kata-kata) seperti simbol, ekspresi, warna, gesture, dan yang
lain-lain.
komunikasi mempunyai nilai yang
tinggi didalamnya dan mempunyai nilai jual. Contohnya, ketika ada dua orang
yang sedang menjualkan suatu produk kecantikan dengan barang yang sama, harga
yang sama, kualitas yang sama, tetapi penjualan produk diantara keduanya
berbeda. Si A mampu menjual 50 produk kecantikan perhari, sedangkan si B hanya
dapat menjual 20 produk perhari. Perbedaan itu diperoleh dari cara mereka menawarkan
produk tersebut kepada konsumen. Si A cerdas dalam menawarkan produk kecantikan
karena ia mampu berkomunikasi dengan baik melalui teknik yang baik. Sedangkan si
B menawarkan produk kecantikan dengan komunikasi yang baik, tetapi ia tidak
melakukan teknik dalam berkomunikasi. Lalu, teknik apa yang digunakan si A
dalam Berkomunikasi ?
Bukan
hanya contoh dari si A saja, pernahkah kalian berusaha merayu atau membujuk sesorang
untuk mendapatkan apa yang kalian inginkan dari orang tersebut? Apakah kalian
berhasil merayunya? Atau gagal? Tentu kita menginginkan keberhasilan dari apa
yang kita harapkan, itu tergantung bagaimana cara kita mengkomunikasikannya.
Ini
yang akan saya bahas tentang komunikasi yang digunakan si A dan harapan kita
apabila merayu sesorang untuk mendapatkan apa yang kita inginkan. Komunikasi
yang digunakan adalah komunikasi persuasif. Apa itu komunikasi persuasif?
Secara
sederhana, persuasif dapat diartikan sebagai seni mengubah orang untuk
beradaptasi dalam keinginan dan harapan penyampaian pesan. Dengan prinsip persuasif
pada dasarnya komunikasi persuasif merupakan proses olah pesan untuk mengubah
perilaku orang lain tanpa agresi yang bertujuan mengubah sikap, perilaku, dan
keyakinan orang lain dengan cara elegan (halus yang tepat sasaran dan efektif).
Kembali
lagi pada contoh di atas, si A menggunakan komunikasi yang baik, bagaimana Ia
mampu memberikan informasi kepada konsumen dengan teknik yang baik berupa
komunikasi persuasif. Si A memberikan informasi terkait keunggulan produk,
kualitas produk, harga yang ditawarkan sebanding dengan kualitas produk,
memahami konsumen yang Ia hadapi. dan memotivasi konsumen sesuai keluhan wajah konsumen
tersebut. Secara tidak langsung, si A menggunakan teknik merayu konsumen dengan
cara halus (memotivasi konsumen) agar membeli produknya. Saat Ia melakukan
komunikasi persuasif dan konsumen memutuskan untuk membeli produk si A, maka si
A dikatakan berhasil melakukan komunikasi persuasif, karena mampu mengubah
perilaku atau sikap sesuai keinginan kita. Dalam praktik persuasif, perubahan
sikap manusia adalah sasaran utama yang berarti kecenderungan seseorang dalam
merespons suatu rangsangan (stimulus). Rangsangan berupa stimuli indriawi
kemudian menyebar ke dalam komponen sikap.
Teknik
persuasif atau upaya persuader agar persuadee
bersedia menerima suatu informasi yang kita berikan bisa melalui Frame of reference komunikasi, yaitu
bagaimana kita mampu berpikir dalam kerangka acuan untuk memperlihatkan suatu
kondisi. Pelaku persuasif harus mengetahui kapan menggunakan teknik dan
kemampuan tertentu untuk waktu, kondisi, dan situasi tertentu. Jika seseorang merupakan persuader professional, Ia akan berupaya membangun kredibilitas. Ia
harus tau kapan waktunya berempati, berargumen, dan harus tau apa saja yang
bisa Ia berikan informasi kepadan konsumen yang menjadi sasarannya. Kondisi fisik
dan mental komunikan juga mempengaruhi, ini mengacu pada pemahaman kita sebagai persuader
terhadap persuadee (komunikan). Penyebab
kegagalan komunikasi persuasif biasanya bukan pada cara, tetapi karena availability dan relevance sikap terkait situasi dan kondisi saa itu. Tugas pokok persuader adalah menciptakan kondisi
sedemikian rupa dan relevan dengan cara memahami konsep berpikir persuadee. Seperti memahami konsumen
melalui tingkat usia, dari kalangan menengan ke atas, informasi yang diberikan
harus sistematik, lagis, rill melalui data, dan sebagainya. Tetapi apabila
konsumen menengah kebawah, kita bisa memberikan keunggulan produk, kualitas
produk, perbandingan produk dengan yang lain, dan sebagaianya. Memahami
lingkungan pada saat terjadinya komunikasi juga hal penting dalam mencapai
tujuan komunikasi. Memahami lingkungan sekitar untuk menjauhi atau menghindari
adanya noise atau gangguan saat
melakukan komunikasi. Dan yang terakhir kita bisa memfokuskan sasaran tentang
tanggapan yang Ia berikan secara langsung . apabila upaya yang dilakukan
berjalan dengan lancar sesuai kebutuhan persuadee,
maka proses persuasi berjalan dengan efektif.
sumber :
Hendri, Ezi. 2011. Komunikasi Persuasif Pendekatan dan Strategi. Bandung: PT REMAJA ROSDAKARYA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar